Pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Najmudin M, Rasul, mengingatkan pemerintah Indonesia agar berhati-hati terhadap manuver politik Australia yang berkepentingan memetik manfaat dari ketegangan Indonesia dengan Malaysia.
"Pemerintah Indonesia mesti berhati-hati terhadap Australia, karena negara itu memiliki ambisi militer dan teritorial di kawasan Pasifik, khususnya di wilayah Indonesia Timur dan pulau-pulau di perbatasan perairan kedua negara," ujarnya di Padang, Kamis (17/03).
Pendapat itu dikemukakan terkait keputuan pemerintah Australia beberapa hari lalu yang mengumumkan travel warning bagi warganya yang ingin bepergian ke Indonesia, menyusul temuan intelijennya yang menunjukkan adanya ancaman bom di pusat perbelanjaan Mangga Dua di Jakarta.
Travel warning itu sendiri dinilai Najmuddin sebagai tidak mendasar dan mengandung sikap arogansi, sebagai upaya memancing kepanikan di tengah-tengah memanasnya situasi politik di Indonesia akibat maraknya aksi unjuk rasa menentang pemerintah dan menegangnya hubungan Indonesia-Malaysia. Terlepas dari travel warning itu, Najmuddin mengingatkan bahwa Indonesia dan Australia memiliki potensi konflik serupa dengan kasus yang kini tengah menghangat di Blok Amabalat, laut Sulawesi, dimana angkatan laut Indonesia dan Malaysia kini saling berhadapan.
"Pertikaian wilayah perairan antara Indonesia dan Malaysia relatif mengandung ancaman yang lebih kecil ketimbang bila konflik serupa terjadi dengan Australia. Dengan demikian masalah ketegangan di Ambalat agar secepatnya dicarikan solusinya agar tidak berlarut-larut," ujarnya.
Bila konflik Ambalat meletus menjadi perang terbuka, semuanya akan menjadi alasan bagi negara-negara tertentu untuk memperkuat kekuatan militernya dengan dalih keamanan. Namun tujuan utamanya adalah untuk provokasi dan intervensi yang ujung-ujungnya perluasan wilayah.
Najmuddin mengingatkan bahwa pemerintah Australia menyimpan ambisi besar menjadi wakil AS untuk memainkan peran militer yang besar di Asia Pasifik. Semuanya ini menjadi ancaman bagi negara tetangga dan patut diperhitungkan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Australia.
"Jangan sampai terjadi sesuatu hal yang tidak dinginkan, dimana Indonesia yang lemah setelah menghadapi Malaysia kemudian harus menghadapi kekuatan militer besar dan modern yang mendapat perlindungan Amerika Serikat," demikian Najmuddin. (*/lpk)
Cari Yang Anda Butuhkan ....
Translate
Mutiara Hikmah

Labels
- Belajar Dari Siroh (6)
- Berita Penting (230)
- Dunia Islam (81)
- Gaya Hidup (20)
- Gila Bola (2)
- Guru IndonesiaKu (5)
- HidayahNya (5)
- Kampus (7)
- Keluarga Sakinah (16)
- Keperibadian (6)
- Kesehatan (19)
- Konsultasi (12)
- Kuliner (1)
- Link Download (1)
- Makalah (7)
- Materi Tarbiyah (7)
- NKRI Tercinta (34)
- Pendidikan (9)
- Penyakit dan Solusinya (14)
- Pergerakan (11)
- Pesona Wanita Solehah (8)
- Politik (39)
- Remaja (1)
- Sastra (5)
- Seputar : IPTEK (24)
- Seputar Banten (5)
- Tips Hidup Sehat (6)
- Tokoh Islam (2)
Comunity
15 Juni 2009
Waspadai Manuver Australia Dalam Ketegangan Indonesia-Malaysia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kumpulblogger.com
http://abu-azkiya.blogspot.com
Tayangan
KOTAK SILATURAHIM
Entri Populer
-
Sumber : http://www.eramuslim.com Hizbut Tahrir Palestina, mengutuk dengan keras rezim Mesir pasca tewasnya empat warga Palestina di dalam...
-
REPUBLIKA.CO.ID, Jumlah hulu ledak nuklir yang dimiliki Israel terus bertambah. Sebelumnya, dunia internasional memperkirakan jumlah hulu l...
-
Untuk melawan opini anti-Israel, Departemen Pertahanan Israel membidik internet sebagai target "perang"nya, sekaligus untuk memper...
-
REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO---Tokyo mengerahkan sistem pertahanan rudal permukaaan-udara dan pasukan bersenjatanya, bersiaga untuk merespon renc...
-
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA--Pemimpin Hamas, Khaled Meshaal berencana untuk mengunjungi wilayah Gaza, Palestina yang terkepung untuk pertama kalin...
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar anda : ...