Read more: http://blogkomputer12.blogspot.com/2012/06/cara-mudah-membuat-kotak-iklan-melayang.html#ixzz2DVJkJuol

15 Agustus 2009

Sejarah Awal Masuknya Islam di Indonesia



Dalam perpolitikan dunia, Indonesia dikategorikan sebagai Negara Islam. Tidak seperti Negara-negara Islam lainnya, seperti Malaysia, yang mendapatkan kategori Negara Islam karena hukum Negara yang dipakai berlandaskan hukum Islam. Indonesia dikategorikan sebagai Negara Islam karena jumlah penduduknya sangat mayoritas beragama Islam. Islam sebagai agama mayoritas tentu turut mewarnai pembentukan kepribadian bangsa ini..

Sebelum Islam masuk ke tanah air, kepribadian dan kebudayaan bangsa ini banyak dipengaruhi oleh budaya dari agama-agama yang berkembang sebelumnya. Islam telah masuk di Indonesia bahkan ketika Indonesia belum terbentuk, yaitu ketika tanah air masih dikuasai oleh berbagai Kerajaan, baik Kerajaan Hindu maupun Budha. Menurut sumber-sumber tulisan Cina, Islam mulai masuk ke tanah air pada abad ke 7 Masehi (Abad 1 Hijriah). Pada saat itu perdagangan telah ramai melalui jalur pelayaran yang bersifat internasional, melalui Selat Malaka yang menghubungkan antara Dinasti Tang di Tiongkok, Sriwijaya di Asia Tenggara, dan Bani Umayyah di Asia Barat.
Menjelang akhir perempat ketiga abad 7 M, pedagang Arab yang datang ke tanah air untuk berdagang kemudian bermukim dan menjadi pemimpin pemukiman Arab Muslim di pesisir Sumatra. Dalam perjalanannya menuju bumi nusantara, para pedagang Arab ini sebelumnya telah singgah di India selama bertahun-tahun, berasimilasi dengan kebudayaan India, meleburkan dua budaya yang kemudian dibawa ke nusantara. Hal inilah yang kemudian membawa sebuah kesimpulan bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang Gujarat, India.
Islam kemudian memberi pengaruh besar, bahkan dalam institusi politik. Hal ini terbukti dengan peristiwa pengiriman surat Raja Sriwijaya Jambi yang bernama Srindavarman kepada Khalifah ‘Umar ibnu Abdul ‘Aziz dari kekhilafahan Bani Umayyah. Surat itu berisi tentang permintaan pengiriman da’i ke Kerajaan Sriwijaya Jambi untuk menjelaskan Islam kepadanya.
Dua tahun kemudian, yaitu 720 M, Raja Srindavarman yang semula beragama Hindu, memeluk Islam. Otomatis Kerajaan Sriwijaya Jambi pun kemudian menjadi Kerajaan Islam pertama di bumi nusantara, yang kemudian dikenal dengan nama Sribuza Islam. Kerajaan merupakan pusat pemerintahan, sehingga ketika Sribuza Islam tercipta, maka seluruh lini kehidupan yang berada di bawahnya pun berangsur bernilai Islam. Namun keadaan ini tak berlangsung lama. 10 tahun kemudian, yaitu tahun 730 M, Sribuza Islam harus takluk di bawah Sriwijaya Palembang yang saat itu masih beragama Budha.
Sejak Islam masuk ke Indonesia, Islam membawa budaya yang sangat bertolak dengan budaya lokal ketika itu, yang sangat dipengaruhi oleh Hindu dan Budha. Islam tak membeda-bedakan manusia berdasarkan status sosial. Islam tidak mengenal kasta-kasta, para juru dakwah Islam berkewajiban untuk menyebarkan Islam tidak pada golongan tertentu saja. Dan yang wajib menyebarkan Islam (baca: menjadi da’i) bukan hanya golongan tertentu saja, seperti di agama kristiani, dimana penyebaran agama hanya menjadi otoritas pendeta saja. Sedangkan Islam mempunyai konsep, setiap kita adalah da’i. Seperti yang diungkap oleh Hasan Al Banna “Nahnu duat qabla kulla sai”. Yang artinya “Kami adalah da’i sebelum profesi-profesi lainnya”.
Banyak orang mengatakan bahwa Islam disebarkan dengan cara keras, dengan pedang, dengan perang. Namun sebenarnya agama lain justru yang lebih tepat menyandang predikat tersebut. Contohnya adalah agama Kristen. Kristiani masuk ke Indonesia bersamaan dengan penyebaran konsep 3G dari Britania Raya. Gold (kekayaan), Glory (kejayaan/kekuasaan), dan Gospel(penyebaran paham). Hal ini membuktikan Kristiani disebarkan bebarengan dengan penjajahan. Sedangkan Islam disebarkan melalui perdagangan, cara yang damai.
Begitulah awal masuknya dan disebarkannya Islam di bumi nusantara. Dari komunitas-komunitas pedagang muslim di pesisir pantai Sumatra, kemudian menyebar ke kota-kota yang kemudian masuk ke pusat pemerintahan saat itu, yaitu Kerajaan.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar anda : ...

...Assalamu'alaikum...'<*_*>':" Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui. Q.S. Al-Baqoroh : 216 " <> Dari Ma'qil bin Yasar dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya ditusuknya kepala salah seorang diantara kamu dengan jarum besi itu lebih baik daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya." (HR Thabrani dan Baihaqi)"<> ...;

free counters
Template Design by 405mutaqin