Read more: http://blogkomputer12.blogspot.com/2012/06/cara-mudah-membuat-kotak-iklan-melayang.html#ixzz2DVJkJuol

22 Januari 2010

Kode Ayat-Ayat Injil Dalam Senjata Militer AS

WASHINGTON (SuaraMedia News) - Sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh ABC News menunjukkan bahwa sebuah peralatan militer AS memuat kode yang merujuk pada ayat-ayat suci dalam Injil Perjanjian Baru. Hasil penyelidikan tersebut dilaporkan dalam situs web ABC News.

Sebuah foto dalam situs web Departemen Pertahanan AS menunjukkan sejumlah tentara Irak sedang dilatih menembak oleh pasukan AS. Pada senapan yang mereka gunakan, terpasang alat pembidik yang disebut Advanced Combat Optical Guides (ACOG). Alat pembidik tersebut memuat kode yang ternyata merujuk pada ayat-ayat suci dalam Injil Perjanjian Baru yang membahas tentang Yesus Kristus.
...
Salah satu kode tersebut adalah 2COR4:6. Kode tersebut merujuk kepada surat keempat dalam Perjanjian Baru, yaitu Surat Korintian Kedua, ayat 6. Bunyi ayat tersebut adalah “Demi Allah, yang memerintahkan cahaya untuk memancar dari kegelapan, telah bersinar dalam hati kita, untuk memberi cahaya pengetahuan tentang keagungan Allah dalam wajah Yesus Kristus.”

Kode-kode lain merujuk pada Bab Pembukaan, Matthew dan John. Ketiga bab tersebut membahas Yesus sebagai “cahaya dunia”. Kode JN8:12 merujuk pada surat kedelapan dalam Perjanjian Baru, yaitu Surat Jon, ayat keduabelas. Bunyinya adalah “Barang siapa mengikuti aku, ia tak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan selalu diterangi dalam hidupnya.”

Keberadaan kode yang merujuk pada ayat suci tersebut menjadi permasalah karena undang-undang militer AS jelas-jelas melarang hal-hal yang bersifat dakwah di Irak atau Afghanistan. Larangan tersebut berlaku bagi agama apa pun. Larangan tersebut dibuat dengan tujuan menghindari tuduhan bahwa AS melakukan “Perang Salib” melawan Al-Qaeda dan Irak.

“Ini salah, ini menyalahi Konstitusi, ini menyalahi sejumlah undang-undang federal,” kata Michael "Mikey" Weinstein dari Yayasan Kebebasan Beragama Milter (Military Religious Freedom Foundation), sebuah kelompok advokasi yang berusaha menjaga pemisahan gereja dan negara dalam militer.

“Hal itu memungkinkan kelompok-kelompok jihad untuk mengklaim bahwa mereka ditembak dengan senapan Yesus,” kata Weinstein. Weinstein adalah pengacara dan mantan opsir Angkatan Udara. Menurutnya, banyak anggota kelompoknya yang saat ini masih mengabdi pada militer mengajukan keluhan tentang kode pada alat pembidik tersebut. Para anggota kelompok tersebut memberitahu Weinstein bahwa para komandan menyebut senapan yang dipasangi alat pembidik itu sebagai “tangan Yesus yang berubah wujud secara spiritual”.

Weinstein mengatakan, “Ini mungkin merupakan contoh terbesar tentang pelanggaran terhadap upaya pemisahan gereja dengan negara di negeri ini. Ini secara harafiah mendorong fundamentalis Kristen menodongkan senjata terhadap orang-orang yang mereka perangi. Kita mendorong munculnya seorang musuh.”

Alat pembidik yang menjadi obyek laporan ABC News tersebut adalah hasil produksi Trijicon, sebuah perusahaan yang berbasis di Wixom, Michigan. Alat pembidik tersebut digunakan oleh pasukan AS di Irak dan Afghanistan. Alat itu juga digunakan dalam pelatihan tentara Irak dan tentara Afghanistan.

Trijicon mengantongi berbagai kontrak untuk menyediakan alat pembidik bagi militer AS. Salah satu diantara kontrak tersebut adalah kontrak senilai $660 juta yang berlaku untuk beberapa tahun. Berdasarkan kontrak tersebut, Trijicon harus menyediakan 800.000 alat pengindera bagi Korps Marinir AS.

Kepada ABCNews.com, Trijicon menyatakan bahwa perusahaan itu memang sengaja membubuhkan kode injil pada peralatan militer yang dijualnya kepada militer AS. Tom Munson, direktur penjualan dan pemasaran Trijicon, mengatakan bahwa enkripsi tersebut “memang dari dulu sudah ada di situ”.

Menurut Munson, tak ada yang salah atau ilegal sehubungan dengan pembubuhan kode tersebut. Munson menyatakan bahwa isu yang merebak seputar kode itu dimunculkan oleh sebuah kelompok yang “tidak Kristen”.

Menurut Trijicon, perusahaan sudah mencantumkan kode semacam itu semenjak didirikan oleh Glyin Bindon. Bindon, yang berasal dari Afrika Selatan, adalah seorang penganut Kristen yang alim. Ia meninggal dalam kecelakaan pesawat terbang pada 2003.

Situs web Trijicon memuat visi yang mencerminkan pemikiran cukup religius. Visi itu berbunyi “Dengan dipandu oleh nilai-nilai kami, kami berikhtiar agar produk-produk kami digunakan dimanapun ketepatan dalam mencapai solusi diperlukan dalam melindungi kebebsan individu........kami percaya bahwa Amerika adalah agung ketika masyarakatnya baik........kebaikan ini didasarkan pada standar Injil melalui sejarah kami dan kami akan berjuang untuk mengikuti moral tersebut.”

Juru bicara militer AS dan Korps Marinir AS sama-sama menyatakan bahwa mereka tidak sadar bahwa terdapat kode injil pada alat pembidik yang mereka gunakan. Para juru bicara tersebut menyatakan bahwa mereka sedang merundingkan langkah apa yang akan diambil – jika ada – sehubungan dengan berita ABCNews.com. Tidak diketahui berapa banyak alat pembidik Trijicon yang digunakan militer AS pada saat ini. (es/abc/cd) www.suaramedia.com

Kunjungi : http://abu-azkiya.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar anda : ...

...Assalamu'alaikum...'<*_*>':" Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui. Q.S. Al-Baqoroh : 216 " <> Dari Ma'qil bin Yasar dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya ditusuknya kepala salah seorang diantara kamu dengan jarum besi itu lebih baik daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya." (HR Thabrani dan Baihaqi)"<> ...;

free counters
Template Design by 405mutaqin