Keluarga Mafia Kristen: Kuasai AS, Bidik Dunia

WASHINGTON D.C (SuaraMedia News) – Sebuah kelompok yang dinamakan Christian Mafia (mafia Kristen) adalah sebuah organisasi religius yang tertua dan mungkin yang paling kuat dan berpengaruh di AS, demikian kata penulis Amerika, Jeff Sharlet.

Baru-baru ini, Sharlet merilis sebuah buku yang berjudul “The Family”. Di dalam buku tersebut, Sharlet mengungkapkan cara kerja kelompok mafia tersebut.

“Gerakan itu berawal pada tahun 1930an. Mereka tidak mencari publisitas. Mereka lebih senang menyebut diri dengan julukan ”mafia Kristen”. Para pemimpin organisasi mengatakan: ’Semakin kuat sebuah organisasi, maka pengaruhnya juga akan semakin luas’,” kata Sharlet kepada RT....

Kelompok tersebut memiliki gagasan untuk melakukan ekspansi kekuatan Amerika yang membuat negara tersebut memiliki peranan yang sangat aktif dalam urusan luar negeri, kata sang jurnalis.

Dalam bukunya, di antara beberapa hal lainnya, Sharlet menggambarkan mekanisme mafia tersebut dalam menyebarkan pengaruh ke negara-negara lain. Sebagian besar daftar negara yang dipengaruhi adalah negara yang lebih kecil dan memiliki ekonomi yang lemah. Misalnya saja, Sharlet mengklaim bahwa mafia tersebut memiliki hubungan langsung dengan legislasi baru Uganda yang mengesahkan eksekusi terhadap kaum gay.

”Mengapa mereka perlu melakukan itu? Jawabannya sederhana, ada banyak kebijakan yang ingin mereka pengaruhi, di antaranya adalah hukum yang mengatur mengenai hubungan sesama jenis dan aborsi, dan kebijakan-kebijakan tersebut menghadirkan perubahan ekonomi,” kata Sharlet.

”Jika Anda pergi ke sebuah negara kecil seperti Uganda, Somalia atau Amerika Tengah, maka sejumlah kecil senator (AS) saja dapat menyebarkan pengaruh yang begitu besar di sana. Mereka juga dapat memanfaatkan negara-negara tersebut sebagai kelinci percobaan untuk menerapkan gagasan-gagasan religius mereka. Mereka dapat mempraktikkan hukum dan undang-undang yang tidak mampu mereka loloskan di AS.”

Yang menjadi gagasan utama adalah melakukan pengendalian dari luar, kata sang penulis. ”Jika Anda bisa membangun hal ini di Asia Tengah, di Afrika, atau bahkan di Eropa dan seluruh bagian kekaisaran Amerika, maka suatu hari nanti, orang akan mengatakan bahwa ’seluruh dunia telah memutuskan bahwa ini memang yang seharusnya terjadi’.”

Washington D.C menjadi rumah bagi mafia Kristen, sebuah organisasi rahasia fundamentalis Kristen yang memiliki hubungan erat dengan para elit penguasa, baik di AS maupun di dunia.

Sebuah bangunan yang berjarak hanya sepelemparan batu dari gedung Capitol Hill di C Street tampaknya merupakan sebuah bangunan fundamentalis Kristen bagi para anggota kongres dan senator AS.

Gedung tersebut, yang terkadang disebut kompleks C Street, sebenarnya merupakan markas dari sebuah organisasi pemujaan Kristen internasional rahasia. Organisasi tersebut terkadang disebut ”keluarga” atau ”persaudaraan”. Keluarga tersebut mendukung tujuan-tujuan yang aneh dan keji. Misi mereka adalah menciptakan teokrasi Kristen universal, sebuah dunia dimana seluruh pemerintahan yang berkuasa menjadi bawahan dari sekte Kristen yang rahasia dan ganjil tersebut.

Keluarga di C Street tersebut menyebarluaskan sebuah doktrin rahasia yang dikenal dengan sebutan ”Mandat Tujuh Gunung” yang menjadi alat mereka dalam upaya untuk mengambil alih kendali.

Mereka mencoba mengendalikan dunia dengan memperkuat pengaruh di tujuh sektor kunci kemasyarakatan, yaitu agama, pemerintahan, media, pendidikan, seni dan hiburan, keluarga, dan bisnis. Kelompok tersebut rasis dan membeda-bedakan gender. Mereka amat yakin dalam kekuatan patriarki yang kuat, mereka juga meyakini bahwa Tuhan telah memilih kaum elit kulit putih yang kaya untuk menguasai dunia. Masing-masing anggota sekte tersebut diambil sumpahnya dan diharuskan menjaga rahasia.

Bangunan di C Street tersebut menghindari pembayaran pajak properti dengan mendaftarkan diri sebagai gereja. Menurut Associated Press, Zach Wamp, perwakilan Republikan dari Tennessee, Jim Demint, perwakilan Republikan dari South Carolina, dan Sens Ensign dan Sam Brownback, Republikan dari Kansas, tinggal di kamar pribadi di lantai atas bangunan senilai $1,1 juta tersebut dan membayar biaya sewa sebesar $600 per bulan. Aroma korupsi kental tercium dan dibumbui dengan agama Kristen. Bau busuknya membuat jijik banyak pihak.

Keluarga tersebut mengajarkan bahwa moralitas merupakan sebuah konsep sekuler, sebuah konsep yang tidak cocok untuk anggota mereka. Sekte aneh tersebut, yang memiliki hubungan dengan fasisme dan Nazisme, tampaknya didedikasikan untuk melakukan pembenaran, melestarikan serta menciptakan kekuatan dan hak istimewa untuk orang-orang kaya. (dn/rt/ex) www.suaramedia.com

Kunjungi : http://abu-azkiya.blogspot.com/