Sekjen PBB Ragukan "Kredibilitas" Israel

KEJAHATAN PERANG GAZA

Kairo, Kompas - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Jumat (5/2) di New York, meragukan independensi dan kredibilitas jawaban Israel dalam menyelidiki sendiri kejahatan perang yang dilakukan di Jalur Gaza pada akhir 2008 dan awal 2009.

”Saya belum bisa menilai apakah Israel dan Palestina berkomitmen melaksanakan rekomendasi laporan Goldstone itu,” kata Ban Ki-moon.

Rekomendasi itu meminta Israel menyelidiki kejahatan perang di Jalur Gaza, demikian pula Hamas yang melakukan serangan ke Israel.
...
Dia meminta Israel dan Palestina terus melanjutkan proses penyidikan tentang kejahatan perang di Jalur Gaza itu. Penyelidikan itu bisa dilanjutkan dengan pengusutan berskala internasional.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, PJ Crowley, mengatakan, AS tidak mendukung pengajuan kejahatan perang Jalur Gaza ke mahkamah internasional.

Ia menegaskan, dewan HAM PBB adalah tempat yang tepat untuk menyelesaikan soal tindakan kejahatan perang dalam perang Jalur Gaza itu.

Perang di Jalur Gaza yang berlangsung 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009 menewaskan sekitar 1.400 warga Palestina, sebagian besar warga sipil. Dari 13 warga Israel, tiga di antaranya warga sipil.

MU PBB memberi tenggat waktu penyerahan jawaban Israel dan Hamas selambatnya hari Jumat (5/2), yang sudah melampaui waktu.

Serahkan jawaban

Ban Ki-moon telah menerima jawaban resmi Israel, Jumat pekan lalu (29/1), dan menerima jawaban resmi Hamas, Rabu (3/2).

Jawaban resmi Hamas itu terdiri dari 52 halaman. Jawaban itu mengatakan, tewasnya tiga warga sipil Israel akibat serangan roket Hamas dalam perang itu hanya sebuah insiden yang tidak disengaja karena tembakan roket itu ditujukan kepada instalasi militer di wilayah Israel Selatan.

Adapun jawaban Israel terdiri dari 36 halaman yang berisi pernyataan telah melakukan penyidikan terhadap 150 kasus penyerangan yang dilakukan tentaranya. Israel mengakui telah melakukan banyak kesalahan dalam memilih sasaran serangan karena rumit dan banyaknya sasaran.

Israel telah memberi sanksi terhadap dua perwira yang didakwa memberikan perintah penyerangan gedung PBB di Jalur Gaza. Israel, Januari lalu, juga memberi ganti rugi 10,5 juta dollar AS kepada PBB atas aset-asetnya yang hancur akibat gempuran Israel.

Dalam laporan Goldstone itu, Israel dituduh menyerang dengan sengaja ladang-ladang peternakan ayam, sumur-sumur air, pabrik semen, lebih dari 4.000 rumah penduduk, dan ladang gandum. (mth)