Salam Super Pak Mario,
Pak Mario yang baik, mungkin Bapak dapat membantu/memberi solusi tentang apa yang terjadi pada diri dan masa depan saya.
Saya usia 34 tahun, lulusan S1 tahun 2003 yang lalu dan hingga saat ini saya belum menemukan peran saya dalam dunia ini. Letih rasanya membangun keyakinan akan masa depan yang berkecukupan apalagi bisa kaya dan bahagia. Bahkan di tahun inipun saya ditinggal kekasih saya walau sudah 7 tahun pacaran hanya karena ketidak mapanan hidup dalam hal pekerjaan dan tentunya pendapatan untuk mewujudkan impian kami dulu membangun sebuah keluarga... Walau selama itu pula saya telah berusaha mencari pekerjaan dan mencoba mencari jalan berwiraswasta tapi saya tidak menemukan jalan mewujudkan cita-cita saya untuk hidup mandiri Dan sekarang dia membangun hubungan dengan pria lain yang tentunya telah memiliki pekerjaan. Sesungguhnya senjata apa yang paling ampuh untuk melihat peluang dan atas dasar apa peluang itu merupakan peluang yang terbaik untuk membangun masa depan saya agar saya bisa hidup mandiri, "mungkin" terlepas dari saya bisa melaksanakannya atau tidak, karena sering saya menemukan peluang yang saya ambil tidak sesuai dengan hati dan kemampuan saya dan tiap usaha itu memiliki masalah yang tidak dapat saya selesaikan. Dan akhirnya saya bingung harus bagaimana, tanpa harapan, letih, lesu dan berbeban berat. Menurut Bapak kira-kira apa yang salah pada saya kehidupan saya. Kenapa orang lain bisa, tapi mengapa saya tidak bisa ?
Terima kasih dan Salam Super
Joko, Yogyakarta
Mario Teguh menjawab:
Pak Joko yang baik, terima kasih atas kesediaan menerima pelayanan kami.
Sadarilah, karena seseorang tidak mengerti, dia menganggap semua upaya akan sia-sia, kemudian mereka menyerah, dan melayang mengendap ke dalam relung-relung kesedihan. Padahal gerakan apa pun bagi mereka yang sedang tenggelam – adalah gerakan yang lebih baik daripada hanya tenggelam dan bahwa upaya adalah jembatan yang menghubungkan satu keadaan ke keadaan berikutnya yang lebih baik.
Ingatlah kualitas masa depan Anda sangat bergantung pada kualitas pelaksanaan dari rencana-rencana Anda.
Bila Anda melihat seseorang yang lebih baik daripada Anda, mulai dari sekarang Anda melihat itu sebagai tanda bahwa ada cara-cara pengembangan diri yang telah digunakan oleh orang lain untuk memantaskan diri mereka bagi kehidupan yang lebih baik.
Maka, bagaimana bila hari ini Anda mencoba untuk tidak lagi kita hanya melihat sesuatu sebagaimana ada-nya, tetapi sebagaimana bisa jadi-nya. Karena sebetulnya, orang-orang yang beruntung adalah orang-orang yang ikhlas memperbaiki kemampuan, sikap dan cara-cara mereka dari waktu ke waktu.
Begitu dulu ya, Pak Joko. Semoga membantu.
Salam Super,
Mario Teguh
Pak Mario yang baik, mungkin Bapak dapat membantu/memberi solusi tentang apa yang terjadi pada diri dan masa depan saya.
Saya usia 34 tahun, lulusan S1 tahun 2003 yang lalu dan hingga saat ini saya belum menemukan peran saya dalam dunia ini. Letih rasanya membangun keyakinan akan masa depan yang berkecukupan apalagi bisa kaya dan bahagia. Bahkan di tahun inipun saya ditinggal kekasih saya walau sudah 7 tahun pacaran hanya karena ketidak mapanan hidup dalam hal pekerjaan dan tentunya pendapatan untuk mewujudkan impian kami dulu membangun sebuah keluarga... Walau selama itu pula saya telah berusaha mencari pekerjaan dan mencoba mencari jalan berwiraswasta tapi saya tidak menemukan jalan mewujudkan cita-cita saya untuk hidup mandiri Dan sekarang dia membangun hubungan dengan pria lain yang tentunya telah memiliki pekerjaan. Sesungguhnya senjata apa yang paling ampuh untuk melihat peluang dan atas dasar apa peluang itu merupakan peluang yang terbaik untuk membangun masa depan saya agar saya bisa hidup mandiri, "mungkin" terlepas dari saya bisa melaksanakannya atau tidak, karena sering saya menemukan peluang yang saya ambil tidak sesuai dengan hati dan kemampuan saya dan tiap usaha itu memiliki masalah yang tidak dapat saya selesaikan. Dan akhirnya saya bingung harus bagaimana, tanpa harapan, letih, lesu dan berbeban berat. Menurut Bapak kira-kira apa yang salah pada saya kehidupan saya. Kenapa orang lain bisa, tapi mengapa saya tidak bisa ?
Terima kasih dan Salam Super
Joko, Yogyakarta
Mario Teguh menjawab:
Pak Joko yang baik, terima kasih atas kesediaan menerima pelayanan kami.
Sadarilah, karena seseorang tidak mengerti, dia menganggap semua upaya akan sia-sia, kemudian mereka menyerah, dan melayang mengendap ke dalam relung-relung kesedihan. Padahal gerakan apa pun bagi mereka yang sedang tenggelam – adalah gerakan yang lebih baik daripada hanya tenggelam dan bahwa upaya adalah jembatan yang menghubungkan satu keadaan ke keadaan berikutnya yang lebih baik.
Ingatlah kualitas masa depan Anda sangat bergantung pada kualitas pelaksanaan dari rencana-rencana Anda.
Bila Anda melihat seseorang yang lebih baik daripada Anda, mulai dari sekarang Anda melihat itu sebagai tanda bahwa ada cara-cara pengembangan diri yang telah digunakan oleh orang lain untuk memantaskan diri mereka bagi kehidupan yang lebih baik.
Maka, bagaimana bila hari ini Anda mencoba untuk tidak lagi kita hanya melihat sesuatu sebagaimana ada-nya, tetapi sebagaimana bisa jadi-nya. Karena sebetulnya, orang-orang yang beruntung adalah orang-orang yang ikhlas memperbaiki kemampuan, sikap dan cara-cara mereka dari waktu ke waktu.
Begitu dulu ya, Pak Joko. Semoga membantu.
Salam Super,
Mario Teguh
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar anda : ...